Puisi Tugu

by 10.42.00 0 komentar
TUGU LATIFAH MUBAROKIYAH

Jam tujuh pagi kau berdiri menjadi saksi
Di saat aku berlari menuju kelas yang mulai menanti
Aku lihat di sekitar para meja dan kursi tertawa hening
Dengan kondisi kelas ku yang begitu representatif didalam bening
Aku tersudut melihat diriku yang mulai menguning
Geram hatiku bersama jaket almamater ini yang setiap hari semakin kelabu..

Aku bertanya kepada tugu
Kenapa dua ratus ribu tak mampu membuat teman-temanku sedikit terganggu?
Kenapa sang kuning terus menjadi KUPU-KUPU?

Wahai tugu
engkau telah menjadi saksi
Bukanya setahun yang lalu mereka telah berjanji?
Dihadapanmu dan atas nama mahasiswa indonesia

Tetapi kemana?
Teman-temanku tetap menjadi KUPU-KUPU

Maafkan aku wahai tugu
Tiga ratus tujuh puluh ribu tidak mampu untuk membelikanmu password wifi ku

Dan maafkan aku wahai tugu
Lima belas tahun lamanya kau berdiri dan membisu
Aku tak mampu memberikanmu anting proyektor untuk setiap telinga di kelasmu

Sekali lagi wahai tugu
Tiga ratus tujuh puluh ribuku tidak mampu untuk mengembalikan hakmu

Di depan tugu latifah mubarokiyah suryalaya, 11 Maret 2016
Aku bertanya kepadamu!!!!

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net